Cabe atau sering juga ditulis cabai merupakan salah satu jenis buah dari tanaman yang termasuk ke dalam genus Capsicum. Buah ini tergolong ke dalam sayuran atupun bumbu yang sangat sering digunakan untuk keperluan masak sehari-hari, terutama untuk membuat sambal. Di Indonesia sendiri terkenal dengan berbagai macam sambal khas dari beberapa daerahnya, karena bagi masyarakat kita sepertinya ada yang kurang apabila makan tidak memakai sambal. Bagi anda yang menyukai makanan pedas tentu selalu membutuhkan persediaan cabe di rumah. Terutama cabe rawit yang harganya juga selalu berfluktuasi sesuai dengan kondisi pasar dan musim yang sedang terjadi di negara kita, bahkan bila sedang langka harga per kilogramnya bisa menyamai harga daging sapi. Lalu mengapa tidak mencoba menanam pohon cabe rawit sendiri di rumah? Apalagi jika anda hobi bercocok tanam. Nah, pada kesempatan ini Ide Rumahku akan mencoba memberikan tips mengenai cara menanam cabe rawit agar tumbuh subur di rumah, baik itu di dalam pot, polybag maupun di sekitar halaman rumah.
Yang perlu Anda siapkan untuk polybag siap tanam adalah ukuran plasti polybag ukuran 20 cm hingga 30 cm. Saya sarankan yang ukuran 30 cm agar pertumbuhan tanaman cabe rawit dapat maksimal dan dapat berdiri kokoh.
Pembuatan isi polybag dari tanah, pupuk kandang, dan sekam padi. Perbandingannya adalah 1 : 1 : 1. Untuk pupuk kandangnya sebaiknya yang sudah hancur atau dilembutkan terlebih dahulu agar bisa tercampur rata dengan tanah.
Pembuatan polybag ini dibuat setelah pembuatan semaian benih cabe. Jadi kalau semaian sudah jadi kita tinggal langsung menanam di polybag.
Cara menanam bibit cabe di polybag
Setelah benih cabai ukurannya sekitar 15 hingga 20 cm. Dan juga sudah tumbuh 4 hingga 6 helai daun pilihlah tanaman cabe yang paling bagus untuk ditamani di polybag. Satu polybag ditanamani satu tanaman cabe. Ketika memindahkan tanaman cabe, hendaknya tanah dari tempat semaian juga diikutkan. Tujuannya adalah agar tanaman cabe tidak mudah mati setelah beberapa hari dipindahkan ke tempat polybag.
Penanaman dan Pemeliharaan
Pilih bibit yang sehat dan tumbuhnya normal untuk dipindahkan ke lahan/polybag besar/ pot yang sudah kita buat beberapa hari sebelum penyemaian benih.
Lakukan penanaman pada pagi hari. Hindari penanaman pada siang hari untuk menghindari resiko bibit menjadi stress, layu dan mati. Apabila penanaman tidak selesai pada pagi hari, sebaiknya dilanjutkan pada sore harinya.
Lepaskan bibit dari gelas plastik secara hati-hati. Karena perakaran bibit tidak boleh terganggu dan usahakan media tanam tidak rusak atau pecah. Agar terhindar dari resiko ini, disarankan memakai bumbungan yang terbuat dari daun pisang. Tinggal dimasukkan ke dalam lubang tanpa harus repot2 memisahkan bibit dari wadah penyemaiannya. Selain itu daun pisang dapat lapuk dan akan menjadi pupuk bagi tanaman nantinya.
Timbun lubang tanam tersebut dengan tanahhingga ketinggian 2 3 cm dibawah daun. Usahakan daun tidak menyentuh permukaan tanah. Siram air di area sekitar bibit untuk mengurangi stress bibit dan mempercepat proses adaptasi. Lakukan penyiraman dan pengamatan secara rutin. Jika ada bibit yang mati, segera lakukan penyulaman agar pertumbuhan bibit seragam.
Pada umur 10-15 HST (hari setelah tanam), lakukan pemupukan kocoran dengan me larutkan NPK sebanyak 5 gram per liter air. Masing-masing tanaman diberi 200 ml larutan kocoran atau setara dengan satu gelas plastik. Siram pupuk di lubang tanam. Usahakan daun tidak terkena pupuk tersebut.
Lakukan pemupukan susulan sebanyak dua kali, dengan dosis yang sama pada masa generatif atau tanaman berumur 55 - 60 HST dan 90 - 95 HST.
Lakukan pengendalian hama secara manual apabila terlihat serangan hama dan penyakit. Gunakan pestisida nabati jika serangan mulai terlihat parah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar